Struktur Rangka Atap Limas Kayu
Rangka Atap Limas Kayu, Struktur atap adalah salah satu bagian penting sebuah bangunan yang menahan atau mengalirkan beban dari atap, dan untuk fungsi rangka atap sendiri adalah untuk menahan beban dari penutup atap yang di pakai baik berupa beban mati atau hidup dan angin, sehingga pada umumnya rangka atap sendiri berupa susunan balok – balok (dari kayu atau baja) yang di susun secara vertikal dan horizontal.
1. Rangka atap kayu kuat terhadap gaya tarik, tekan maupun momen lengkung.
2. Rangka atap kayu bersifat lebih elastis dan fleksibel. Dan tahan terhadap arah beban yang tegak lurus terhadap arah serat kayu.
3. Untuk harga juga relatif cukup murah.
4. Dalam pengerjaannya cukup mudah dikerjakan dan tidak perlu terlalu presisi.
5. Hampir tidak memerlukan tenaga dengan keahlian khusus.
6. Rangka atap kayu tahan karat.
2. Dapat berubah bentuk (dapat melengkung karena memuai, menyusut ataupun retak) apabila terkena perubahan cuaca langsung.
3. Dapat terserang hama kayu. Maka dari itu perlu proses pelapisan bahan kimia anti rayap.
4. Untuk bobot, rangka atap kayu lebih berat sehingga akan membebani struktur di bawahnya.
5. Dapat mudah berjamur dan lapuk apabila terkena kelembaban ataupun hujan dan panas langsung.
6. Untuk usia pakainya relatif lebih pendek jika dibandingkan dengan rangka atap baja ringan.
- Struktur Penutup Atap

Di bawah ini adalah gambar rangka atap limas kayu yang umumnya bentuk rangka atap kayu untuk bentang-bentang pendek, dapat dibuat seperti pada struktur rangka atap kayu limas di bawah ini.

Pada dasarnya untuk konstruksi atap dapat dibagi atas empat komponen utama penyusun atap, yaitu:
Kuda-kuda adalah merupakan bagian utama dari atap yang mempunyai fungsi untuk menerima
beban atap melalui rangka atap yang selanjutnya meneruskan pada pondasi melalui dinding atau tiang bangunan. Disamping itu juga kuda kuda mempunyai fungsi membuat bentuk dasar dari atap tersebut, apakah atap akan berbentuk datar, sander, pelana, atau limas dan lain sebagainya.


Rangka atap adalah merupakan bagian dari bangunan yang menahan/mengalirkan beban dari atap pada kuda-kuda

Penutup atap adalah bagian yang menutupi atap secara keseluruhan, sehingga terbentuklah ambang atas yang akan membatasi kita dengan alam luar.

Elemen pelengkap yang ada pada atap selain berfungsi structural adalah, fungsional dan juga estetis.
Dahulu mungkin sering kita lihat penggunaan kayu sebagai bahan dasar dalam membuat konstruksi rangka atap, contohnya saja rangka atap limas kayu. Namun seiring berjalannya waktu dan teknologi terjadilah transisi ke arah dimana sumber daya alam mulai mengalami krisis akibat lahan untuk menanam sudah berkurang dan belum lagi banyaknya penebangan liar.

Maka perlu alternatif lain, hal ini terlihat pada perubahan penggunaan bahan konstruksi atap yang pada saat ini lebih banyak menggunakan rangka atap berbahan dasar baja ringan dan bukan lagi menggunakan bahan dasar kayu.
Atap berbentuk limas memiliki empat bidang atap, yang diantaranya dua bidang bertemu di satu garis bubungan jurai dan dua bidang lainnya bertemu di garis bubungan atas atau pada nook. Apabila kita lihat terdapat dua bidang yang berbentuk trapesium dan dua bidang yang berbentuk segitiga.

Maka perlu alternatif lain, hal ini terlihat pada perubahan penggunaan bahan konstruksi atap yang pada saat ini lebih banyak menggunakan rangka atap berbahan dasar baja ringan dan bukan lagi menggunakan bahan dasar kayu.
Rangka Atap Limas Dari Kayu
Bentuk atap ini sebenarnya adalah penyempurnaan dari bentuk atap pelana, yang terdiri dari dua bidang atap miring yang berbentuk trapesium.
Sebelum rangka atap baja ringan ramai di gunakan dihampir semua bangunan sederhana yang ada di Indonesia, penduduk Indonesia rata-rata menggunakan konstruksi rangka atap kayu dikarenakan bahan baku yang mudah didapat dan relatif murah, tenaga pekerjanyapun termasuk banyak.
Namun sebelum penggunaan bahan dasar kayu, kita perlu mengenal sifat-sifat kayu, seperti kulit, warna kayu, arah serat dan lain-lain. Menurut Iswanto (2007: 11), kayu yang kokoh memiliki kulit tebal, arah serat searah tinggi batang, dan tidak mudah lapuk merupakan rekomendasi untuk dipilih.
Untuk kelebihan dan kekurangannya sendiri, rangka atap limas dari kayu bisa kalian simak di bawah ini.
Sebelum rangka atap baja ringan ramai di gunakan dihampir semua bangunan sederhana yang ada di Indonesia, penduduk Indonesia rata-rata menggunakan konstruksi rangka atap kayu dikarenakan bahan baku yang mudah didapat dan relatif murah, tenaga pekerjanyapun termasuk banyak.
Namun sebelum penggunaan bahan dasar kayu, kita perlu mengenal sifat-sifat kayu, seperti kulit, warna kayu, arah serat dan lain-lain. Menurut Iswanto (2007: 11), kayu yang kokoh memiliki kulit tebal, arah serat searah tinggi batang, dan tidak mudah lapuk merupakan rekomendasi untuk dipilih.
Untuk kelebihan dan kekurangannya sendiri, rangka atap limas dari kayu bisa kalian simak di bawah ini.
Untuk Kelebihannya Terlebih Dahulu Adalah:
2. Rangka atap kayu bersifat lebih elastis dan fleksibel. Dan tahan terhadap arah beban yang tegak lurus terhadap arah serat kayu.
3. Untuk harga juga relatif cukup murah.
4. Dalam pengerjaannya cukup mudah dikerjakan dan tidak perlu terlalu presisi.
5. Hampir tidak memerlukan tenaga dengan keahlian khusus.
6. Rangka atap kayu tahan karat.
Dan Untuk Kekuranganya Adalah:
1. Untuk material kayu akan lebih mudah terbakar.2. Dapat berubah bentuk (dapat melengkung karena memuai, menyusut ataupun retak) apabila terkena perubahan cuaca langsung.
3. Dapat terserang hama kayu. Maka dari itu perlu proses pelapisan bahan kimia anti rayap.
4. Untuk bobot, rangka atap kayu lebih berat sehingga akan membebani struktur di bawahnya.
5. Dapat mudah berjamur dan lapuk apabila terkena kelembaban ataupun hujan dan panas langsung.
6. Untuk usia pakainya relatif lebih pendek jika dibandingkan dengan rangka atap baja ringan.
Untuk Struktur Atap, Pada Umumnya Memiliki Tiga Bagian Utama Yaitu :

- Gording
- Rangka Kuda-Kuda.
Sedangkan untuk penutup atap sendiri akan didukung oleh struktur rangka atap, yang terdiri atas kuda-kuda, gording, usuk dan reng. Dengan Konstruksi atap yang baik, maka memungkinkan terjadinya sirkulasi udara yang baik pula.
- Rangka Kuda-Kuda.
Sedangkan untuk penutup atap sendiri akan didukung oleh struktur rangka atap, yang terdiri atas kuda-kuda, gording, usuk dan reng. Dengan Konstruksi atap yang baik, maka memungkinkan terjadinya sirkulasi udara yang baik pula.

Di bawah ini adalah gambar rangka atap limas kayu yang umumnya bentuk rangka atap kayu untuk bentang-bentang pendek, dapat dibuat seperti pada struktur rangka atap kayu limas di bawah ini.

Pembagian Struktur Atap
- Kuda-Kuda Atap
Kuda-kuda adalah merupakan bagian utama dari atap yang mempunyai fungsi untuk menerimabeban atap melalui rangka atap yang selanjutnya meneruskan pada pondasi melalui dinding atau tiang bangunan. Disamping itu juga kuda kuda mempunyai fungsi membuat bentuk dasar dari atap tersebut, apakah atap akan berbentuk datar, sander, pelana, atau limas dan lain sebagainya.

- Rangka Atap

Rangka atap adalah merupakan bagian dari bangunan yang menahan/mengalirkan beban dari atap pada kuda-kuda
- Penutup Atap

Penutup atap adalah bagian yang menutupi atap secara keseluruhan, sehingga terbentuklah ambang atas yang akan membatasi kita dengan alam luar.
- Pelengkap Atap

Elemen pelengkap yang ada pada atap selain berfungsi structural adalah, fungsional dan juga estetis.
1. Talang
2. Lisplang
2. Lisplang
Demikian artikel Tutorial tentang rangka atap limas kayu, semoga dapat bermanfaat untuk kita semua.
Tidak ada komentar untuk "Struktur Rangka Atap Limas Kayu"
Posting Komentar